Magnitude of the pieces is not more than one percent, but this is better because BRI Syariah margin specified in the credit segment is relatively small.
BRI Syariah claimed its SME financing margin lower than that offered by most competitors. "Our margin of one percent per month or 12% per year for micro-enterprises, and 11% per year for small and medium enterprises," said Eko B Suharno, Director of BRI Syariah, a few days ago. (source)
Other Islamic banks or conventional banks engaged in micro small and medium enterprises, are still set a margin on average 2% - 3% per month, or 24% to 36% per year for this type of financing.
According to Eko, this incentive is the company's efforts to attract small businesses. In addition to the low margin, also promises ease of management, management transaparan, and assistance to businesses during the installment period.
Company's contribution to target SME financing increased from the current position is still less than 15% of the total business, to 20% by the end of this year. Per the first quarter of 2012, SME financing amounted to Rp 1.3 trillion from Rp 11 trillion in total financing.
Another attempt to shore up financing SMEs, which adds BRI Syariah office channeling, or take advantage of its parent network. Currently, the office range from 62 units of channeling liability. Eko expect conventional BRI service had risen to 500 units by the end of the year.
From the funding side, BRI Syariah posted a third-party funds amounting to Rp 9 trillion by the first quarter of 2012 from 500 thousand customers. "The composition of the fund expensive or time deposits up to Rp 6 trillion dominate. Meanwhile, the rest are from low-cost funds, such as savings and current accounts," said Eko.
Patuh bayar utang, debitur bakal dapat insentif
Oleh Christine Novita Nababan - Sabtu, 12 Mei 2012 | 09:30 WIB

Besaran potongannya memang tidak lebih dari satu persen, tapi ini sudah lebih baik karena margin yang ditetapkan BRI Syariah di segmen kredit ini relatif kecil.
BRI Syariah mengklaim margin pembiayaan UMKM nya paling rendah ketimbang yang ditawarkan kompetitornya. "Margin kami satu persen per bulan atau 12% per tahun untuk usaha mikro, dan 11% per tahun untuk usaha kecil dan menengah," ujar Eko B Suharno, Direktur BRI Syariah, beberapa hari lalu.
Bank syariah lain, atau bank konvensional yang bergerak di mikro kecil menengah, masih menetapkan margin rata-rata 2% - 3% perbulan, atau 24% hingga 36% pertahun untuk pembiayaan jenis ini.
Menurut Eko, pemberian insentif ini merupakan upaya perseroan menarik minat pelaku usaha kecil. Selain margin yang rendah, manajemen juga menjanjikan kemudahan proses, pengelolaan yang transaparan, dan pendampingan kepada pelaku usaha selama periode angsuran.
Perseroan menargetkan kontribusi pembiayaan UMKM meningkat dari posisi saat ini yang masih kurang dari 15% dari total bisnis, menjadi 20% pada akhir tahun ini. Per kuartal pertama 2012, pembiayaan UMKM tercatat sebesar Rp 1,3 triliun dari total pembiayaan Rp 11 triliun.
Upaya lain untuk menopang pembiayaan UMKM, yaitu menambah office channeling BRI Syariah, atau memanfaatkan jaringan induknya. Saat ini, office channeling perseroan berkisar 62 unit. Eko berharap layanan di BRI konvesional itu meningkat menjadi 500 unit hingga akhir tahun nanti.
Dari sisi pendanaan, BRI Syariah membukukan dana pihak ketiga sebesar Rp 9 triliun per kuartal pertama 2012, dari 500 ribu nasabah. "Komposisi dana mahal atau deposito mendominasi hingga Rp 6 triliun. Sedangkan, sisanya berasal dari dana murah, seperti tabungan dan giro," imbuh Eko.
Source : http://keuangan.kontan.co.id/news/patuh-bayar-utang-debitur-bakal-dapat-insentif/2012/05/12 - May 12, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment