JAKARTA - Bank Indonesia (BI) estimates money demand during the fasting period of Ramadan and Lebaran in 2011 amounting to Rp61, 36 trillion, an increase of Rp 6, 57 trillion, about 12% over the previous year realization of the need for Rp54, 78 trillion.
BI Deputy Governor Ardhayadi Mitroatmodjo here on Thursday said to meet that need, then the Bank has prepared a national inventory of cash until the end of July for Rp123, 39 trillion, consisting of large denominations of money Rp106, 86 trillion and the money of small denominations Rp16, 53 trillion. (source)
BI Deputy Governor Ardhayadi Mitroatmodjo here on Thursday said to meet that need, then the Bank has prepared a national inventory of cash until the end of July for Rp123, 39 trillion, consisting of large denominations of money Rp106, 86 trillion and the money of small denominations Rp16, 53 trillion. (source)
"Inventories are very sufficient money to meet the projected needs for the period of Ramadan and Eid both in terms of total number and number per fraction," said Ardhayadi.
He added, to meet cash needs in these areas, the central bank will increase the frequency and amount of remittances through land, sea and air to arrive on time.
"We also have coordinated with the banks so they set up enough money, especially facing a long Eid holiday," he said.
In addition to cash, the central bank has also set up non-cash payment system infrastructure, among others, to implement the Settlement Mechanism of the Periodic credit clearing at the National Clearing System BI known as close to real time.
"With this readiness, we hope people do not have to worry about the smooth supply of cash and non-cash payment system," he said.
Projected need for paper money during Ramadan and Eid reach Rp61, 2 trillion, an increase of 12% compared to the realization of Ramadan and Eid 2010 amounted to Rp54, 68 trillion.
While the projected needs Rp121 coins this year, 2 billion increased 19% compared to last year Rp101, 9 billion. (gor / ant)
BI: Kebutuhan Uang Ramadhan dan Lebaran Rp61,36 Triliun
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang selama masa puasa Ramadhan dan Lebaran tahun 2011 sebesar Rp61,36 triliun atau meningkat Rp6,57 triliun sekitar 12% dibandingkan realisasi kebutuhan tahun sebelumnya sebesar Rp54,78 triliun.
Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo di Jakarta, Kamis mengatakan untuk memenuhi kebutuhan itu , maka BI sudah menyiapkan persediaan uang tunai nasional sampai akhir Juli sebesar Rp123,39 triliun terdiri atas uang pecahan besar Rp106,86 triliun dan uang pecahan kecil Rp16,53 triliun.
"Persediaan uang tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Idul Fitri baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," kata Ardhayadi.
Ditambahkannya, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di daerah-daerah, BI akan meningkatkan frekuensi dan jumlah pengiriman uang melalui transportasi darat, laut dan udara agar tiba tepat waktu.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perbankan agar mereka menyiapkan uang yang cukup terutama menghadapi libur lebaran yang cukup panjang," katanya.
Selain uang tunai, BI juga telah menyiapkan infrastruktur sistem pembayaran nontunai antara lain dengan melaksanakan Mekanisme Setelmen Periodik pada kliring kredit Sistem Kliring Nasional BI yang dikenal dengan close to real time.
"Dengan kesiapan ini, kami harapkan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai persediaan uang tunai dan kelancaran sistem pembayaran non tunai," katanya.
Proyeksi kebutuhan uang kertas selama Ramadhan dan lebaran mencapai Rp61,2 triliun meningkat 12 % dibanding realisasi Ramadhan dan lebaran 2010 sebesar Rp54,68 triliun.
Sementara proyeksi kebutuhan uang logam tahun ini Rp121,2 miliar meningkat 19% dibanding tahun lalu Rp101,9 miliar. (gor/ant)
Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo di Jakarta, Kamis mengatakan untuk memenuhi kebutuhan itu , maka BI sudah menyiapkan persediaan uang tunai nasional sampai akhir Juli sebesar Rp123,39 triliun terdiri atas uang pecahan besar Rp106,86 triliun dan uang pecahan kecil Rp16,53 triliun.
"Persediaan uang tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Idul Fitri baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," kata Ardhayadi.
Ditambahkannya, untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di daerah-daerah, BI akan meningkatkan frekuensi dan jumlah pengiriman uang melalui transportasi darat, laut dan udara agar tiba tepat waktu.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan perbankan agar mereka menyiapkan uang yang cukup terutama menghadapi libur lebaran yang cukup panjang," katanya.
Selain uang tunai, BI juga telah menyiapkan infrastruktur sistem pembayaran nontunai antara lain dengan melaksanakan Mekanisme Setelmen Periodik pada kliring kredit Sistem Kliring Nasional BI yang dikenal dengan close to real time.
"Dengan kesiapan ini, kami harapkan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai persediaan uang tunai dan kelancaran sistem pembayaran non tunai," katanya.
Proyeksi kebutuhan uang kertas selama Ramadhan dan lebaran mencapai Rp61,2 triliun meningkat 12 % dibanding realisasi Ramadhan dan lebaran 2010 sebesar Rp54,68 triliun.
Sementara proyeksi kebutuhan uang logam tahun ini Rp121,2 miliar meningkat 19% dibanding tahun lalu Rp101,9 miliar. (gor/ant)
No comments:
Post a Comment