Head of Wealth Management of Bank Syariah Mandiri (BSM) Husnelly reveals wealth management services (wealth management) in the new company emerged around 2007 with the addition of 1500 new customers per year. (source)
"We currently have 8700 customers with Rp 7 trillion in assets under management as of September 2011," he said, after a speaker in international conferences on wealth management services, today.
The value of Rp 7 trillion, growing at about 25% compared with same period previous year. While until the end of the year he was optimistic the company can reach up to Rp 10 trillion of funds under management.
Funds under management wealth management services, advanced Husnelly, contributing to 30% of the total funds under management of individuals at the BSM.
He also revealed so far customer service wealth management BSM prefer to invest their funds to low-risk instruments such as deposits, gold and sukuk.
"The character of Islamic wealth management customers indeed prefer low risk investments. For this reason they liked most deposits," he explained. (FAA)
Bank Syariah Mandiri pacu layanan wealth management
JAKARTA: Layanan manajemen kekayaan tidak hanya dimiliki oleh perbankan
konvensional, melainkan juga bank syariah, salah satunya adalah PT Bank
Syariah Mandiri.
Head of Wealth Management Bank Syariah Mandiri (BSM) Husnelly mengungkapkan layanan manajemen kekayaan (wealth management) di perusahaan baru muncul sekitar 2007 dengan penambahan 1.500 nasabah baru per tahun.
"Saat ini kami memiliki 8.700 nasabah dengan dana kelolaan Rp7 triliun per September 2011," ujarnya, usai menjadi pembicara dalam konferensi internasional mengenai layanan manajemen kekayaan, hari ini.
Nilai Rp7 triliun tersebut tumbuh sekitar 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara hingga akhir tahun dia optimistis perseroan dapat meraih dana kelolaan hingga Rp10 triliun.
Dana kelolaan layanan manajemen kekayaan, lanjut Husnelly, berkontribusi hingga 30% terhadap total dana kelolaan perorangan di BSM.
Dia juga mengungkapkan sejauh ini nasabah layanan manajemen kekayaan BSM lebih suka menginvestasikan dananya kepada instrumen berisiko rendah seperti deposito, emas dan sukuk.
"Karakter nasabah wealth manajemen syariah memang lebih suka investasi low risk. Sebab itu paling banyak mereka menyukai deposito," jelasnya.(faa)
Head of Wealth Management Bank Syariah Mandiri (BSM) Husnelly mengungkapkan layanan manajemen kekayaan (wealth management) di perusahaan baru muncul sekitar 2007 dengan penambahan 1.500 nasabah baru per tahun.
"Saat ini kami memiliki 8.700 nasabah dengan dana kelolaan Rp7 triliun per September 2011," ujarnya, usai menjadi pembicara dalam konferensi internasional mengenai layanan manajemen kekayaan, hari ini.
Nilai Rp7 triliun tersebut tumbuh sekitar 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara hingga akhir tahun dia optimistis perseroan dapat meraih dana kelolaan hingga Rp10 triliun.
Dana kelolaan layanan manajemen kekayaan, lanjut Husnelly, berkontribusi hingga 30% terhadap total dana kelolaan perorangan di BSM.
Dia juga mengungkapkan sejauh ini nasabah layanan manajemen kekayaan BSM lebih suka menginvestasikan dananya kepada instrumen berisiko rendah seperti deposito, emas dan sukuk.
"Karakter nasabah wealth manajemen syariah memang lebih suka investasi low risk. Sebab itu paling banyak mereka menyukai deposito," jelasnya.(faa)
No comments:
Post a Comment