Yuslam Fauzi, Managing Director of Bank Syariah Mandiri (BSM), said the biggest contributor is the increase in net profit margin and revenue sharing is reached Rp3, 77 trillion, up 36.59% compared with 2010.
"The increase in revenue margins and profit sharing along with the growth of financing to grow significantly by 53.26% to Rp36, 72 trillion, compared with the previous year Rp23, 96 trillion," he said in a press conference performance in 2011, today, Wednesday, April 18, 2012. (source)
Hanawijaya, Director of BSM, explained the majority of funding was channeled to non-corporate customers who have a share of 72.9% of the total portfolio and the rest is a corporation.
"The share of non-corporate customers or SMEs [micro, small and medium enterprises] we increase compared to 2010 which recorded around 66.62%," he explained.
In addition to funding, some funds are also placed on the securities which reached Rp 7, 04 trillion, up 25% from Rp 5, 59 trillion.
Increase in net profit was also boosted by a rise in commission-based revenue (fee-based income) which grew 90.94% to Rp1, 08 trillion from Rp567 billion previously.
BSM director Zainal Fanani explain the increase in fee-based income was supported by gold pawn business, pilgrimage funds and revenue administration, and electronic channels. "The dominant gold pawnshop business," he explained.
Increased funding is also in line with the growth of third party funds (DPK), which managed the company. DPK-managed BSM at the end of 2011 reached Rp42, 62 trillion, growing 46.96% compared to the end of 2010, Rp29 trillion.
The performance boost total assets to Rp48, 67 trillion, up 49.84% from the end of 2010, which is Rp32, 48 trillion. (Spr)
LABA BSM melonjak 31,67% jadi Rp551,07 miliar
JAKARTA: PT Bank Syariah Mandiri, bank syariah terbesar di Indonesia, meraup laba bersih Rp551,07 miliar pada akhir 2011, meningkat 31,67% dibandingkan dengan 2010 yang tercatat Rp418,52 miliar.
Yuslam Fauzi, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), mengatakan penyumbang terbesar kenaikan laba bersih adalah pendapatan margin dan bagi hasil yang mencapai Rp3,77 triliun, naik 36,59% dibandingkan dengan 2010.
“Kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil seiring dengan pertumbuhan pembiayaan yang tumbuh secara signifikan sebesar 53,26% menjadi Rp36,72 triliun dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp23,96 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja 2011, hari ini, Rabu 18 April 2012.
Hanawijaya, Direktur BSM, menjelaskan mayoritas pembiayaan itu disalurkan untuk nasabah non korporasi yang memiliki porsi 72,9% dari total portofolio dan sisanya merupakan korporasi.
“Porsi nasabah non korporasi atau UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] kami bertambah dibandingkan dengan 2010 yang tercatat sekitar 66,62%,” jelasnya.
Selain pembiayaan, sebagian dana juga ditempatkan pada surat berharga yang mencapai Rp7,04 triliun, naik 25% dari sebelumnya Rp5,59 triliun.
Peningkatan laba bersih juga didorong oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 90,94% menjadi Rp1,08 triliun dari sebelumnya Rp567 miliar.
Direktur BSM Zainal Fanani menjelaskan kenaikan fee based income itu ditopang oleh bisnis gadai emas, dana haji serta pendapatan adminitrasi dan electronic channel. “Yang dominan pada bisnis gadai emas,” jelasnya.
Peningkatan pembiayaan juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola perseroan. DPK yang dikelola BSM pada akhir 2011 mencapai Rp42,62 triliun, tumbuh 46,96% dibandingkan dengan akhir 2010 Rp29 triliun.
Kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset menjadi Rp48,67 triliun, meningkat 49,84% dari akhir 2010, yaitu Rp32,48 triliun. (spr)
Source: http://www.bisnis.com/articles/laba-bsm-melonjak-31-67-percent-jadi-rp551-07-miliar - April 18, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment