Corporate Secretary PT Mayora Indah Tbk, Yuni Gunawan in a written statement received here on Tuesday (24/4) states, a manufacturer of processed foods that offer bonds with a term of seven years and the emission maximum of Rp500 billion.
While sukuk mudaraba sukuk offer is for a period of five years with the emission maximum of Rp250 billion. Bonds and sukuk were issued without a script, while the interest on the bonds and sukuk mudaraba revenue sharing will be paid every three months. (source)
Until Monday (23/4), the public offering of bonds and sukuk mudaraba II IV 2012 it was in the completion of the initial bidding stage (bookbuilding) and preliminary results show the high interest of investors.
Interest in bonds and sukuk Mayora mostly domestic investors in detail include insurance companies, pension funds, banks, mutual funds, other institutions and individuals.
Mudaraba sukuk bond offering and is expected to obtain an effective statement of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) on May 1, 2012.
According to Yuni Gunawan, the high demand for the bonds and sukuk Mayora showed a strong confidence of investors on the performance and prospects of the company.
"Confidence in the capital Mayora be great for us in the process of expansion in the future," said Yuni.
Especially for Mudaraba Sukuk, Sukuk issuance Mayora pioneered in 2012. Previously the company had entered in the Register of Islamic Securities (DES) Bapepam-LK. Based on the results of the initial offering, called Yuni, suggesting the prospect of potential sukuk in 2012.
Earlier in early 2012, PT Pemeringkat Securities Indonesia (Pefindo) assigned a rating of AA-(doubel A Minus) for Mayora Indah III Bonds and Sukuk Mudaraba I published in 2008. Pefindo ratings showed a stable outlook reflecting the company's strong position in the packaged food market in Indonesia.
The same rating given to bonds Pefindo Mayora Indah IV and II Mudaraba Sukuk in 2012. The proceeds from the bonds, about 70 percent will be used for the development of a biscuit factory in Tangerang and the support facilities.
While about 20 percent will be used to finance assets that the company routinely division division wafer, chocolate and sugar confectionery. The remaining 10 percent will be used for the development of the cocoa bean processing plant in the entity is a subsidiary of PT Cocoa Mas Gemilang located in Tangerang.
While the proceeds from the issuance of Mudaraba Sukuk will be used for working capital of the company consisting of raw materials, packaging materials, machinery and spare parts to support the company's performance. (Ant / HRB)
Obligasi dan Sukuk Mayora Alami Kelebihan Permintaan
JAKARTA-Permintaan terhadap obligasi IV dan sukuk
mudharabah yang ditawarkan oleh PT Mayora Indah Tbk mengalami kelebihan
permintaan hingga hampir lima kali lipat, menyusul tingginya minat
investor terhadap dua instrumen itu.
Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah Tbk, Yuni Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/4) menyebutkan, produsen makanan olahan itu menawarkan obligasi dengan jangka waktu tujuh tahun dan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Sedangkan sukuk yang ditawarkan adalah sukuk mudharabah dengan jangka waktu lima tahun dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp250 miliar. Obligasi dan sukuk itu diterbitkan tanpa warkat, sedangkan bunga obligasi dan pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah akan dibayarkan setiap tiga bulan.
Hingga Senin (23/4), proses penawaran umum obligasi IV dan sukuk mudharabah II 2012 itu tengah dalam penyelesaian tahapan penawaran awal (bookbuilding) dan hasil sementara menunjukkan tingginya minat investor.
Peminat obligasi dan sukuk Mayora sebagian besar adalah investor dalam negeri yang secara rinci meliputi perusahaan asuransi, dana pensiun, perbankan, reksadana, institusi lain dan juga perorangan.
Penawaran obligasi dan sukuk mudharabah itu diharapkan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 1 Mei 2012.
Menurut Yuni Gunawan, tingginya permintaan terhadap obligasi dan sukuk Mayora menunjukkan adanya kepercayaan yang kuat dari investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan.
"Kepercayaan terhadap Mayora menjadi modal besar bagi kami dalam melakukan proses ekspansi ke depan," sebut Yuni.
Khusus untuk Sukuk Mudharabah, Mayora mempelopori penerbitan sukuk pada 2012. Sebelumnya perusahaan itu sudah masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Bapepam-LK. Berdasar hasil penawaran awal, sebut Yuni, menunjukkan prospek sukuk tahun 2012 sangat potensial.
Sebelumnya pada awal 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat AA- (Doubel A Minus) untuk Obligasi III Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah I yang diterbitkan pada 2008. Peringkat Pefindo itu menunjukkan outlook yang stabil yang mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar makanan dalam kemasan di Indonesia.
Peringkat yang sama juga diberikan Pefindo kepada Obligasi IV Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah II tahun 2012. Dana yang diperoleh dari obligasi, sekitar 70 persen akan digunakan untuk pengembangan pabrik biskuit yang berlokasi di Tangerang beserta sarana pendukungnya.
Sementara sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembiayaan aktiva rutin divisi perseroan yaitu divisi wafer, coklat dan kembang gula. Sisanya sekitar 10 persen akan digunakan untuk pengembangan pabrik pengolahan biji coklat pada entitas anak usaha yaitu PT Kakao Mas Gemilang yang berlokasi di Tangerang.
Sementara dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk Mudharabah akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang terdiri atas penyediaan bahan baku, bahan pembungkus, dan suku cadang mesin yang mendukung kinerja perusahaan.(ant/hrb)
Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah Tbk, Yuni Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/4) menyebutkan, produsen makanan olahan itu menawarkan obligasi dengan jangka waktu tujuh tahun dan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Sedangkan sukuk yang ditawarkan adalah sukuk mudharabah dengan jangka waktu lima tahun dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp250 miliar. Obligasi dan sukuk itu diterbitkan tanpa warkat, sedangkan bunga obligasi dan pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah akan dibayarkan setiap tiga bulan.
Hingga Senin (23/4), proses penawaran umum obligasi IV dan sukuk mudharabah II 2012 itu tengah dalam penyelesaian tahapan penawaran awal (bookbuilding) dan hasil sementara menunjukkan tingginya minat investor.
Peminat obligasi dan sukuk Mayora sebagian besar adalah investor dalam negeri yang secara rinci meliputi perusahaan asuransi, dana pensiun, perbankan, reksadana, institusi lain dan juga perorangan.
Penawaran obligasi dan sukuk mudharabah itu diharapkan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 1 Mei 2012.
Menurut Yuni Gunawan, tingginya permintaan terhadap obligasi dan sukuk Mayora menunjukkan adanya kepercayaan yang kuat dari investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan.
"Kepercayaan terhadap Mayora menjadi modal besar bagi kami dalam melakukan proses ekspansi ke depan," sebut Yuni.
Khusus untuk Sukuk Mudharabah, Mayora mempelopori penerbitan sukuk pada 2012. Sebelumnya perusahaan itu sudah masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Bapepam-LK. Berdasar hasil penawaran awal, sebut Yuni, menunjukkan prospek sukuk tahun 2012 sangat potensial.
Sebelumnya pada awal 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat AA- (Doubel A Minus) untuk Obligasi III Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah I yang diterbitkan pada 2008. Peringkat Pefindo itu menunjukkan outlook yang stabil yang mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar makanan dalam kemasan di Indonesia.
Peringkat yang sama juga diberikan Pefindo kepada Obligasi IV Mayora Indah dan Sukuk Mudharabah II tahun 2012. Dana yang diperoleh dari obligasi, sekitar 70 persen akan digunakan untuk pengembangan pabrik biskuit yang berlokasi di Tangerang beserta sarana pendukungnya.
Sementara sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembiayaan aktiva rutin divisi perseroan yaitu divisi wafer, coklat dan kembang gula. Sisanya sekitar 10 persen akan digunakan untuk pengembangan pabrik pengolahan biji coklat pada entitas anak usaha yaitu PT Kakao Mas Gemilang yang berlokasi di Tangerang.
Sementara dana yang diperoleh dari penerbitan Sukuk Mudharabah akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang terdiri atas penyediaan bahan baku, bahan pembungkus, dan suku cadang mesin yang mendukung kinerja perusahaan.(ant/hrb)
Source: http://www.investor.co.id/marketandcorporatenews/obligasi-dan-sukuk-mayora-alami-kelebihan-permintaan/34692 - April 24, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment