Sunday, June 24, 2012

INDONESIA - CAPITAL MARKETS - Indosat raises value bonds to Rp 3 trillion

www.ibpa.co.id - JAKARTA (IFT) - PT Indosat Tbk (ISAT), the issuer's telecommunications, decided to increase the nominal value of bonds and sukuk ijara of Rp 2.5 trillion to Rp 3 trillion. The addition was made, after the book building process of his year, the company accepts reservations up to Rp 3.7 trillion.Indosat in the site on Wednesday, ordering Rp 3.7 trillion mentioned this is the greatest book in the history penerbitanan Indosat bonds. The high interest in this book show strong evidence of confidence in the investment community to the power management company Indosat and financial stability in the long run.  (source)


Bonds worth Rp 3 trillion is made up of Indosat VIII series A bonds amounting to Rp 1.2 trillion with a period of seven years, and series B Rp 1.5 trillion over 10 years. The value of this coupon bond at 8.625% to 8.875% per year. For ijara sukuk V, its value dropped to Rp 300 billion with a period of seven years.Indosat is targeting the bond issuance process is completed on June 28, 2012. Proceeds from these bonds will be used to support the business development plan.The details, by 48% will be used to pay a license fee to the government network of rights of use (BHP) in the frequency of 800 MHz, 900 MHz and 1800 MHz for the period December 15, 2012 until December 14, 2013. Approximately 44% to the purchase of the base station subsystem (BSS) in high traffic areas and 8% longer to execute the bond purchase option Indosat II in 2002 valued at Rp 200 billion.Harry Sasongko, President Director of PT Indosat, the previously stated coupon for Indosat VIII was the lowest in the range of the coupon companies. For the previous bond Indosat provides 16% annual coupon and maturity until 2032. With bond VIII Indosat, Indosat could save 8% from 16% coupon from the previous bond. When calculated for a period of seven years, the savings is significant."The purchase of the BSS is important to support the company's focus on data services. Because the data is targeted revenue growth driver over the company's targeted industry average which grew low single digits. Growth in data services is also important to maintain the EBITDA margin by 48%," says Harry.Bond underwriting syndicate assisted Indosat, PT Mandiri Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Danareksa Securities, and PT Standard Chartered Securities Indonesia and PT Victoria Securities Indonesia. Trustee is appointed by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).Faith is Rachman, Managing Director of PT Mandiri Securities, has previously said market conditions are volatile, but the track record of previous Indosat good bond. Thus the company is optimistic that the bond and sukuk market absorbed."Guarantor emission optimistic investor demand is still there. Bonds also got a rating of AA and ijara sukuk gets AA + rating from a rating agency Pefindo," said Faith.IFT Research Department estimates that the issuance of bonds and sukuk is likely to impact two of Indosat. First, from the corporate finance side, the condition of the company will look less good. Because the addition of this obligation, then the total liabilities in the short term the company will increase to Rp 35.4 trillion. Thus the debt to equity ratio (DER) Indosat will also increase.Secondly, in terms of medium and long-term strategy, these bonds will have a positive impact on increasing the company's operations. For business revenue will increase due to better financial performance of Indosat. Potential increase in performance is there, because 92% of the bonds used to fund operations.Based on the performance of the first quarter of 2012, Indosat's revenue rose 2.1% to Rp 4.97 trillion. Income of Rp 4.07 trillion recorded cell or contributed 81.7% of operating revenues. Revenue multimedia, data communications and Internet (MIDI) was Rp 672.3 billion and Rp 224.9 billion in fixed telecommunications, down 30.2%.While the company's net profit fell by 96.5% to $ 16.7 billion from Rp 483.7 billion in the first quarter of 2011. Indosat's subscribers rose 14% to 52.1 million users. The increase in the number of customers are pushing the average revenue per user (ARPU) Indosat fell 13% to Rp 25 100 per month of Rp 28,800.At the close of trading Wednesday, the price of Indosat shares rose 3.42% to Rp 3775. (*)


Indosat Naikkan Nilai Obligasi dan Sukuk Jadi Rp 3 Triliun


JAKARTA (IFT) - PT Indosat Tbk (ISAT), emiten telekomunikasi, memutuskan untuk menambah nilai nominal obligasi dan sukuk ijarah dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 3 triliun. Penambahan tersebut dilakukan, setelah dalam proses book building-nya, Indosat menerima pemesanan hingga Rp 3,7 triliun.

Dalam situs Indosat, Rabu, disebutkan pemesanan Rp 3,7 triliun ini merupakan jumlah pemesanan terbesar sepanjang sejarah penerbitanan obligasi Indosat. Tingginya minat dalam pemesanan ini menunjukkan bukti kuat kepercayaan komunitas investasi terhadap kekuatan pengelolaan Indosat dan stabilitas keuangan perusahaan secara jangka panjang.

Obligasi senilai Rp 3 triliun ini terdiri atas obligasi Indosat VIII seri A sebesar Rp 1,2 triliun dengan jangka waktu tujuh tahun, dan seri B Rp 1,5 triliun selama 10 tahun. Nilai kupon obligasi ini sebesar 8,625% per tahun hingga 8,875%. Untuk sukuk ijarah V, nilainya menurun jadi Rp 300 miliar dengan jangka waktu tujuh tahun.

Indosat menargetkan proses penerbitan obligasi ini selesai pada 28 Juni 2012. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan bisnisnya.
Rinciannya,  sebesar 48% akan digunakan untuk membayar lisensi jaringan kepada pemerintah berupa biaya hak penggunaan (BHP) di frekuensi 800 MHz, 900 MHz, dan 1800 MHz untuk periode 15 Desember 2012 hingga 14 Desember 2013. Sekitar 44% untuk pembelian perangkat base station subsystem (BSS) di area yang trafiknya tinggi dan 8% lagi untuk melaksanakan opsi beli atas obligasi Indosat II tahun 2002 senilai Rp 200 miliar.

Harry Sasongko, Presiden Direktur PT Indosat, sebelumnya menyatakan kupon untuk obligasi Indosat VIII merupakan yang terendah dalam range kupon perusahaan. Sebab dalam obligasi sebelumnya Indosat memberikan kupon 16% per tahun dan jatuh tempo hingga 2032. Dengan obligasi Indosat VIII, Indosat bisa menghemat 8% dari 16% kupon dari obligasi sebelumnya. Apabila dihitung untuk masa tujuh tahun, nilai penghematannya cukup signifikan.

"Pembelian perangkat BSS penting untuk menunjang fokus perusahaan di layanan data. Sebab pendapatan data ditargetkan menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan yang ditargetkan di atas rata-rata industri yang tumbuh low single digit. Pertumbuhan layanan data juga penting untuk menjaga EBITDA margin sebesar 48%," ujar Harry.

Penerbitan obligasi Indosat dibantu sindikasi penjamin emisi, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia, dan PT Victoria Securities Indonesia. Wali amanat yang ditunjuk adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Iman Rachman, Managing Director PT Mandiri Sekuritas, sebelumnya mengatakan kondisi pasar sedang volatile, tapi track record dari obligasi Indosat sebelumnya bagus. Dengan demikian  perusahaan optimistis obligasi dan sukuk ini diserap pasar.

"Penjamin emisi optimistis demand investor masih ada. Obligasi ini juga mendapat rating AA dan sukuk ijarah mendapat rating AA+ dari lembaga pemeringkat Pefindo," kata Iman.

Departemen Riset IFT memperkirakan penerbitan obligasi dan sukuk ini akan berdampak dua hal terhadap Indosat. Pertama, dari sisi keuangan perusahaan, kondisi Indosat akan tampak kurang baik. Sebab dengan penambahan kewajiban ini, maka dalam jangka pendek total kewajiban Indosat akan bertambah menjadi Rp 35,4 triliun. Dengan demikian debt to equity ratio (DER) Indosat juga akan meningkat.

Kedua, dari sisi strategi jangka menengah dan panjang, penerbitan obligasi ini akan berdampak positif terhadap peningkatan operasional perusahaan. Sebab pendapatan usahanya akan meningkatkan akibat kinerja keuangan Indosat lebih baik. Potensi kenaikan kinerja itu ada, karena 92% dari dana obligasi itu dimanfaatkan untuk kegiatan operasional.

Berdasarkan kinerja kuartal I 2012, pendapatan usaha Indosat naik 2,1% menjadi Rp 4,97 triliun. Pendapatan seluler tercatat Rp 4,07 triliun atau berkontribusi 81,7% terhadap pendapatan usaha. Pendapatan multimedia, komunikasi data dan internet (MIDI) tercatat Rp 672,3 miliar, dan telekomunikasi tetap Rp 224,9 miliar atau turun 30,2%.

Sementara laba bersih perseroan turun sebesar 96,5% menjadi Rp 16,7 miliar dari Rp 483,7 miliar di kuartal I 2011. Jumlah pelanggan Indosat naik 14% menjadi 52,1 juta pengguna. Kenaikan jumlah pelanggan tersebut mendorong rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) Indosat turun 13% menjadi Rp 25.100 per bulan dari Rp 28.800.

Pada penutupan perdagangan Rabu, harga saham Indosat naik 3,42% menjadi Rp 3.775. (*)

No comments:

Post a Comment