Thursday, August 23, 2012

INDONESIA - MULTI FINANCE - Adira Dynamics boosts Syariah performance

www.bisnis.com - JAKARTA: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk will boost the performance of sharia units with a target can contribute up to 15% of the total business in the next 2-3 years.

 
Willy Dharma Kelvin, President Director of Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) said that Islamic finance is huge potential in Indonesia, because it has the largest Muslim population in the world.

 
"But there are still obstacles due to lack of education and socialization of Islamic finance to the public. For that we have a strategy to strengthen the education and promotion of Islamic finance," he said last week.

 
Subsidiary, PT Bank Danamon Indonesia Tbk has just set up a sharia units (UUS) in June. Through this new business unit, the company is able to do financing (joint financing) with some Islamic banks, including the parent company Danamon Syariah.  (source)



 "We expect the first year of joint financing could reach 100 billion - 200 billion per month. Joint financing that can be done is done by any bank, not necessarily with the parent," he said.


He explained as much as 40% of funding Adira Finance is now met by other sources outside the parent company. The rest are from the parent company.


Islamic finance can be served on all outlets Adira Finance has totaled nearly 700 units throughout Indonesia. The Company applies the dual system, ie, each outlet can serve conventional loans and Islamic financing.


With these strategies, the company will increase the share of Islamic finance in stages. "We are targeting the next 2-3 years sharia units could contribute 10% - 15% of the total business," he said.


In recent months, a number of multi-unit business with boost Islamic finance business with the Islamic legal basis.


It is based on because of Islamic finance, both at the bank and multi, excluded the tightening of credit to guarantee the ratio (loan to value / LTV), which came into force 15 June. LTV tightening was implemented to increase the minimum down payment auto financing.


It is considered a part of the regulator is an incentive to banks and multi-Islamic to boost business, amid tightening conventional financial institutions. In addition, the incentive is a strategy for a multi-bank and not to a slowdown in business.


However, these incentives will not be long enjoyed by banks and multi-Islamic, because since the middle of this month, Bank Indonesia (BI) said it will strengthen the implementation of LTV for the Islamic finance industry. It is one of four package of measures to curb the current account deficit.


Regulations related to the plan, she said the company had been prepared by the slowdown in business expansion. "There will be no effect, but as long as there is a need of the community expansion will continue," he said.


He suspected kana business slowdown occurs 2-3 months after the rule. "So consumers will delay 2-3 months to buy a car to have a sufficient down payment," he said.


With a number of projections and strategies, Adira Finance expect the distribution of new financing during the year no lower than last year, which ranged between Rp32 trillion - Rp33 trillion.

Adira Dinamika genjot kinerja


Compact_perbankan_syariah
JAKARTA: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk akan menggenjot kinerja unit usaha syariah dengan target dapat berkontribusi hingga 15% dari total bisnis pada 2-3 tahun mendatang.

Willy Suwandi Dharma, Presiden Direktur Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mengatakan potensi pembiayaan syariah sangat besar di Indonesia, karena memiliki penduduk muslim terbesar di dunia.

"Namun masih ada kendala karena kurangnya edukasi dan sosialiasi pembiayaan syariah ke masyarakat. Untuk itu kami memiliki strategi untuk perkuat edukasi dan promosi dalam pembiayaan syariah," ujarnya pekan lalu.

Anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini baru saja mendirikan unit usaha syariah (UUS) pada Juni lalu. Melalui unit bisnis baru ini perseroan bisa melakukan pembiayaan bersama (joint financing) dengan beberapa bank syariah, termasuk dengan induk usaha Danamon Syariah.

"Kami berharap pada tahun pertama joint financing bisa mencapai Rp100 miliar--Rp200 miliar per bulan. Joint financing itu bisa dilakukan dilakukan dengan bank mana saja, tidak harus dengan induk," ujarnya.

Dia menjelaskan sebanyak 40% pendanaan Adira Finance saat ini sudah dipenuhi oleh sumber lain di luar induk usaha. Adapun sisanya masih dari induk usaha.

Pembiayaan syariah tersebut bisa dilayani pada semua outlet Adira Finance yang telah berjumlah hampir 700 unit di seluruh Indonesia. Perseroan menerapkan dual system, yakni setiap outlet bisa melayani kredit konvensional maupun pembiayaan syariah.

Dengan sejumlah strategi tersebut,  perseroan akan meningkatkan porsi pembiayaan syariah secara bertahap. "Kami menargetkan pada 2-3 tahun mendatang unit usaha syariah bisa berkontribusi 10%--15% dari total bisnis," ujarnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah multifinance yang memiliki unit usaha syariah menggenjot bisnis pembiayaan yang memiliki dasar hukum Islam tersebut.

Hal tersebut didasari karena pembiayaan syariah, baik di bank maupun multifinance, dikecualikan dalam pengetatan rasio kredit terhadap jaminan (loan to value/LTV) yang mulai berlaku 15 Juni lalu. Pengetatan LTV itu diimplementasikan menjadi peningkatan uang muka minimal dalam pembiayaan kendaraan bermotor.

Hal ini dinilai sejumlah pihak merupakan insentif dari regulator kepada bank dan multifinance syariah untuk menggenjot bisnis, di tengah pengetatan lembaga keuangan konvensional. Selain itu, insentif tersebut merupakan strategi bagi sejumlah bank dan multifinance agar tidak mengalami pelambatan usaha.

Meski demikian, insentif tersebut tidak akan lama dinikmati oleh bank dan multifinance syariah, karena sejak pertengahan bulan ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan akan memperkuat penerapan LTV bagi industri keuangan syariah.  Hal tersebut merupakan salah satu dari empat paket kebijakan untuk mengerem defisit transaksi berjalan.

Terkait rencana regulasi tersebut, Willy mengatakan perseroan telah bersiap dengan adanya pelambatan ekspansi bisnis. "Memang pengaruhnya akan ada, tetapi sepanjang ada kebutuhan dari masyarakat ekspansi akan terus berjalan," ujarnya.

Dia menduga pelambatan bisnis kana terjadi 2-3 bulan sejak aturan tersebut. "Jadi konsumen akan menunda 2-3 bulan untuk membeli mobil sampai memiliki uang muka yang cukup," ujarnya.

Dengan sejumlah proyeksi dan strategi tersebut, Adira Finance berharap penyaluran pembiayaan baru selama tahun ini tidak lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yakni berkisar antara Rp32 triliun--Rp33 triliun.

Source: http://www.bisnis.com/articles/pembiayaan-syariah-adira-dinamika-genjot-kinerja  - Aug 22, 2012 - google translate

No comments:

Post a Comment