Ventje Rahardjo, said Director of BRI Syariah financing high growth occurs in late September 2011, forcing the company to make loans between banks to meet liquidity needs. (source)
The disbursement of the financing subsidiary, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk is touching Rp7, 94 trillion at the end of the third quarter, up 62.04% from September 2010 which amounted to Rp 4, 9 trillion.
Performance of financing is beyond the community fund raising which closed at Rp 7, 9 trillion at the end of September 2011. Third-party fund-raising (DPK) has increased to about 75.55% from the same position the previous year which recorded Rp 4, 5 trillion.
According Ventje, liquidity problems at the company takes place quickly and promptly handled. "Beginning in October 2011 BRI Syariah already replaced with deposits of funds between banks," he said via text message to the business, today.
He adds BRI Syariah has stragtegi raising deposits by encouraging the growth of low cost funds and individual retail deposits. "On the other hand, the relationship with the growing number of institutional depositors continue to be maintained," he said.
Banks that have a superior lien financing program of gold and precious metals holdings of this, closed September 2011 with assets of Rp9, 53 trillion, increased by 57% from the end of September 2010 which Rp6, 07 trillion. (FAA)
Pembiayaan melonjak, Likuiditas BRI Syariah sempat limbung
JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Syariah sempat mengalami kesulitan
likuiditas pada akhir September 2011, karena penyaluran pembiayaan yang
cukup cepat.
Ventje Rahardjo, Direktur Utama BRI Syariah mengatakan pertumbuhan pembiayaan yang tinggi terjadi pada akhir September 2011, sehingga memaksa perseroan untuk melakukan pinjaman antar bank untuk memenuhi kebutuhan likuditas.
Kinerja penyaluran pembiayaan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini menyentuh Rp7,94 triliun pada akhir triwulan III, naik 62,04% dari posisi September 2010 yang sebesar Rp4,9 triliun.
Kinerja pembiayaan tersebut melampaui penghimpunan dana masyarakat yang ditutup pada Rp7,9 triliun pada akhir September 2011. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) itu meningkat sekitar 75,55% dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,5 triliun.
Menurut Ventje, kesulitan likuiditas di perseroan berlangsung cepat dan segera ditangani. “Awal Oktober 2011 BRI Syariah sudah mengganti dana antar bank dengan DPK,” ujarnya lewat pesan singkat kepada Bisnis, hari ini.
Dia menambahkan BRI Syariah memiliki stragtegi penghimpunan DPK dengan mendorong pertumbuhan dana murah dan deposito ritel individual. “Di sisi lain, hubungan dengan semakin banyak deposan institusional terus dipelihara,” ujarnya.
Bank yang memiliki program pembiayaan unggulan gadai emas dan kepemilikan logam mulia ini, menutup September 2011 dengan aset sebesar Rp9,53 triliun, meningkat sebesar 57% dari posisi akhir September 2010 yang sebesar Rp6,07 triliun. (faa)
Ventje Rahardjo, Direktur Utama BRI Syariah mengatakan pertumbuhan pembiayaan yang tinggi terjadi pada akhir September 2011, sehingga memaksa perseroan untuk melakukan pinjaman antar bank untuk memenuhi kebutuhan likuditas.
Kinerja penyaluran pembiayaan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini menyentuh Rp7,94 triliun pada akhir triwulan III, naik 62,04% dari posisi September 2010 yang sebesar Rp4,9 triliun.
Kinerja pembiayaan tersebut melampaui penghimpunan dana masyarakat yang ditutup pada Rp7,9 triliun pada akhir September 2011. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) itu meningkat sekitar 75,55% dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,5 triliun.
Menurut Ventje, kesulitan likuiditas di perseroan berlangsung cepat dan segera ditangani. “Awal Oktober 2011 BRI Syariah sudah mengganti dana antar bank dengan DPK,” ujarnya lewat pesan singkat kepada Bisnis, hari ini.
Dia menambahkan BRI Syariah memiliki stragtegi penghimpunan DPK dengan mendorong pertumbuhan dana murah dan deposito ritel individual. “Di sisi lain, hubungan dengan semakin banyak deposan institusional terus dipelihara,” ujarnya.
Bank yang memiliki program pembiayaan unggulan gadai emas dan kepemilikan logam mulia ini, menutup September 2011 dengan aset sebesar Rp9,53 triliun, meningkat sebesar 57% dari posisi akhir September 2010 yang sebesar Rp6,07 triliun. (faa)
Source : http://www.bisnis.com/articles/pembiayaan-melonjak-likuiditas-bri-syariah-sempat-limbung - Oct 22, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment